Senin, 13 Juli 2020

RAPORT SD ZAMAN KOLONIAL BELANDA

Rapor Sekolah Dasar (SD) Zaman Kolonial Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) yang masa pendidikan 7 tahun ditempuh. Oleh beliaunya ditempuh selama 8 tahun (mulai 1933 - 1941) beda dengan Volkschool (SR /Sekolah Rakyat) yang masa pendidikannya 3 tahun, siswanya hanya diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Rapor yang dimiliki oleh Seorang Pribumi (A/n. M. MOH. HADI POERNOMO) yang umumnya anak bangsawan / priyayi, tokoh  terkemuka atau pegawai pemerintahan / pegawai negeri dimasa itu. Yang mana Orang Tuanya menginginkan anaknya memperoleh pendidikan yang sama dengan anak - anak Belanda. Uniknya setelah melihat riwayat sekolah yang berpindah - pindah sekolah dikarena mengikuti orang tuanya dari SD di Madioen lalu pindah ke SD di Bodjonegoro dan terakhir pindah ke SD di Koepang-Soerabaia dapat dideteksi bahwa Europeesche Large School (Jalur Sekolah Anak Eropa dan Segelintir Pribumi) sebutan SD zaman kolonial belanda *(saat ini bernama SD Katolik Santa Maria terletak di Jl. Raya Kupang berganti nama jadi Jl. Raya Darmo-Surabaya)* Bangunan Gedung Sekolah merupakan Cagar Budaya yang dimiliki Pemkot Surabaya. Rapor lain dari pada yang lain tertera stempel basah sekolahnya #BathiTitikCulke#



2 komentar:

  1. Setelah Perang Asia Timur tahun 1942 Jepang menguasai Hindia Belanda, selanjutnya sekolah - sekolah berbau Imperialisme ditutup pada tahun itu juga.

    BalasHapus

  2. SEKILAS RAPORT MENGENAI RAPORT INI :

    Peraturan pendidikan dasar untuk masyarakat pada waktu Hindia Belanda pertama kali dikeluarkan pada tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan, Kabupaten, Kawedanaan, atau pusat-pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu. Peraturan yang terakhir (1898) diterapkan pada tahun 1901 setelah adanya Politik Etis atau Politik Balas Budi dari Kerajaian Belanda, yang diucapkan pada pidato penobatan Ratu Belanda Wilhelmina pada 17 September 1901, yang intinya ada 3 hal penting: irigrasi, transmigrasi , pendidikan.

    Pada zaman Hindia Belanda anak masuk HIS pada usia 6 th dan tidak ada Kelompok Bermain (Speel Groep) atau Taman Kanak-Kanak (Voorbels), sehingga langsung masuk HIS dan selama 7 tahun belajar untuk mendapatkan ijazah sekolah dasar. Setelah itu dapat melanjutkan ke MULO, HBS, atau Kweekschool.

    Bagi masyarakat keturunan Tionghoa biasanya memilih jalur HCS (Hollands Chinesche School) karena selain bahasa pengantar Belanda, juga diberikan bahasa Tionghoa.

    Di luar jalur resmi Pemerintah Hindia Belanda, maka masih ada pihak swasta seperti Taman Siswa, Perguruan Rakyat, Kristen dan Katholik. Pada jalur pendidikan Islam ada pendidikan yang diselenggrakan oleh Muhamadiyah (seperti Muallimin di Yogyakarta), Pondok Pesantren tersebar di berbagai daerah, dan sebagainya.

    ini adalah Raport di jaman Belanda naumun ini raport untuk anak Tingkat Dasar alias SD..

    tertera tahun 1933 usia raport ini sudah 87 (delapan puluh tujuh) tahun..

    BalasHapus